Era media sosial berkembang, dulu fotografi kini berubah menjadi videografi. Terlihat dari berbgai tanda pada media sosial. Bagaimana Tiktok, Instagram Reel, Snapchat, Youtube Short yang mulai menjamur. Begitulah dunia digital. Ladang karya yang siap ditanam benihnya kapan saja. Pertanyaannya, Dengan alat sederhana apakah kita bisa? Smartphone kini semakin menjamur seperti janji pemerintah yang tak pernah…
Begitulah kami, berkantong pas-pasan ingin beli baju original tapi lebih memilih untuk makan. Yaaah, bukan kami cinta bajakan. Hanya dalihnya kaos Grade Ori lebih keluar duluan dibanding launching Resmi Jersey Liverpool. Hingga akhirnya kami tergoda, hingga kami akhirnya mencoba. Maafkan kami Selamat datang dalam sebuah cerita… Dari kecil saya cinta sepakbola. Tapi tidak gila aksesorisnya.…
Waktu saya kecil, saya duduk di depan gapura rumah. Kemudian melihat ada poster yang ditempel, sebuah poster janji kampanye seorang Bupati. Dalam janjinya, ada sebuah point yang menarik. “Akan membawa Persipa Pati dalam level Divisi Utama” Nyatanya sampai tahun 2021 janji itu kandas, hingga lahirnya orang kaya yang membuat klub baru. Sebuah semangat, sebuah mimpi…
Ruang manusia soal rasa terus diperkaya. Bergerak dari satu menu ke menu lainnya. Banyak istilah hadir, namun entah kenapa suka dengan gaya hidup Plantbased, vegan, vegetarian. Entah sampai kesukaan itu ada, kapan tak pernah tahu. Mungkin ini hanya soal cerita rasa.. Tepat setiap malam atau sore menjelang, sebuah restoran mengirimkan pesan. Broadcast menu aneka rasa,…
Rasa datang silih berganti. Aneka menu hadir sepanjang masa. Memikat penikmatnya untuk mencoba, atas dasar sehat, atas dasar murah, harapannya semua mampu untuk menjadi pelanggan setia. Namanya makanan mahal, tentu kita juga harus sadar. Apakah ini pasar kita? apakah memang market kita disitu? jika tidak tinggalkan. Jika memang iya, ya sudah bolehlah sekali kali dicoba.
Ada satu kebiasaan yang kutemukan saat pandemi. Kebiasaan lama yang mengingatkan akan masa kecil. Kebiasaan usang yang membangun kenangan. Dulu aku pernah ada pada masa dimana mencipta keringat setiap sore. Berlari mengejar bola, tertawa dan bersenang senang hingga batas senja. Ya, bermain bola.. Pandemi yang semakin gila telah membatasi gerak. Aku yang biasa bisa bermain…
Kadang ada jejak dalam waktu berubah menjadi rindu. Mengais harap dan pertanyaan dalam hati? apakah aku bisa kembali Cerita ini hadir 12 atau 13 tahun lalu. Bahkan mengenal tepatnya tanggal keberangkatan saja aku lupa. Tapi dari visual tentu semuanya mudah diingat. Dan dari gambar pula, aku berharap bisa mengulang kembali. Mengulang lagi.
Makanan adalah cerita, makanan adalah hasrat, makanan adalah harapan dan makanan adalah tentang kesehatan. Semakin kesini, dalam artian umur yang terus berlari dalam mati. Hidup membuat kita harus terus bergerak. Menyusuri cara sehat dan untuk menjaga tubuh tetap prima.Belum masalah pandemi yang terus menghantui. Harap akan kesehatan. Imipian tentang bertahan. Beberapa bulan lalu, saya jatuh…
Beberapa tahun hidup, saya selalu dipengaruhi dengan karya ibu suri Dee Lestari. Dari seri Kestaria, Putri Bintang Jatuh hingga Aroma Karsa. Semua datang silih berganti, membius imajinasi dari karya beliau yang menawan. Pada tahun yang sulit bagi semua orang. Hiburan rasanya adalah sesuatu yang mewah. Dengan hadirnya buku ini, maka ini adalah salah satu hiburan…
Konon katanya, sejauh jarak yang kita tempuh dimulai dari 1 langkah. Pun juga saat kita bersyukur bisa mengayunkan kaki dengan sehat, dengan harap sembari mendengarkan musik kesukaan kita, atau celoteh orang hebat dan lucu yang menghibur Hampir 5 bulan saya mulai menggali kebiasaan untuk berjalan. Menetapkan tujuan tapi tak perlu dijadikan beban. Alasannya waktu itu…
Bukanrastaman 