Era media sosial berkembang, dulu fotografi kini berubah menjadi videografi. Terlihat dari berbgai tanda pada media sosial. Bagaimana Tiktok, Instagram Reel, Snapchat, Youtube Short yang mulai menjamur. Begitulah dunia digital. Ladang karya yang siap ditanam benihnya kapan saja.

Pertanyaannya, Dengan alat sederhana apakah kita bisa?

Smartphone kini semakin menjamur seperti janji pemerintah yang tak pernah direalisasikan. Pilihan bergulir begitu cepat. Dari range harga murahan sampai jelas mahal. Tapi begitulah teknologi. Begitu cepat hadir tinggal konsumen yang memilih. Pintar memilah dia untung, ikutin trend semata bisa buntung. Karena sejatinya pepatah lama tak pernah salah. Belilah barang karena kebutuhan, bukan keinginan.

Saya dulu suka android, saya pemakai google nexus generasi awal. Mengagungkan android adalah open source terbaik. Walau akhirnya hampir 5 tahun terakhir saya masuk dalam ekosistem Apple karena pekerjaan. Yah namanya juga pilihan.

Tapi, hati saya kepada android masih saja hadir. Saya sempat mencoba android stock menggunakan Google Pixel. Kemudian Xiaomi dan beralih kembali ke Android Stock dengan tajuk Android One yang ditanamkan dalam ponsel xiaomi Mia2.

Kenapa Android One?

Ada sebuah pertanyan menggelitik kenapa ponsel android yang murni tidak begitu laku. Walau memang kenyataannya penjualannya pun jelas kalah dengan ponsel user interface android yang sudah dirubah. Sebut saja Xiaomi miui, Samsung UI atau bahkan Oxygen kalau tidak salah

Pasar kita sudah dipenuhi os android yang sudah dimodif. Padahal kalo kita mau tahu, android one sangat jarang iklan. Tidak seperti MIUI yanh kadang disebut videotron berjalan karena iklan tiba-tiba muncul.

User interface simple, enteng, harusnya menjadi pilihan kenapa harus memilih android One.

Xiaomi MIA-2

Ponsel yang saya bahas kali ini adalah ponsel lama. Hp second kalau orang bilang. Yah gimana tidak, uang pas-pasan gini apa yang bisa kita harapkan. Tapi nyatanya android ini masih menggila. Buat video juga menurut saya oke.

Kamera Mi A2 menggunakan kamera utama 12 MP dengan Sony IMX 486 dan kamera kedua dengan resolusi 20 MP bersensor Sony IMX 376. Keduanya menggunakan aperture f/1.75.

Lalu bagaimana hasil video dan performanya?

Semoga dua video ini menjawab :