Beberapa tahun hidup, saya selalu dipengaruhi dengan karya ibu suri Dee Lestari. Dari seri Kestaria, Putri Bintang Jatuh hingga Aroma Karsa. Semua datang silih berganti, membius imajinasi dari karya beliau yang menawan.

Pada tahun yang sulit bagi semua orang. Hiburan rasanya adalah sesuatu yang mewah. Dengan hadirnya buku ini, maka ini adalah salah satu hiburan yang tak sabar dinanti. Seri tertua dari karya Dee Lestari. Dengan umur 27 untuk menyelesaikan buku Rapijali
Buku Rapijali pertama dibuka lewat online. Platform yang dipilih adalah storial. Kabar buruknya, saat pertama kali dibuka pre-order. Aplikasi ini hadir hanya lewat android dan website. Belum lagi sistem yang penuh karena antusias pembaca. Kabar baiknya, storial sadar diri. Lalu develepornya mulai menyediakan aplikasi untuk pengguna Iphone.

Pengalaman pertama membaca Rapijali secara online tidaklah begitu istimewa. Hanya sebuah rasa penasaran ketika buku ini terbit satu minggu sekali. Jika kalian membaca online, maka kalian juga bisa mendengarkan Dee Lestari membacakan buku ini. Iya, memang ada audionya dalam beberapa bab yang dibacakan Dee Lestari. Tapi entah kenapa di IOS suaranya tidak begitu bagus.
Minggu demi minggu hadir. Penasaran demi penasaran pun muncul. Tak terasa seri Online dalam buku Dee Lestari habis. Hingga akhirnya tibalah waktu buku cetak lahir di dunia ini.
Karena saya penggemar Dee Lestari garis keras. Akhirnya saya membeli buku cetaknya.
Untung tidak dapat diraih, harapan masih belum digenggam, ternyata buku cetak jauh dari harapan.
Kenapa dan mengapa?
Saya ceritakan secara Visual Disini :
Saya pribadi pecinta Dee, tapi pas buku ini terbit, kok tumben saya tidak ikutan PO. Mikir, masa tidak ada kelanjutannya hehehehe. Ternyata opsiku belum membeli termasuk benar hehehheh
Belum sempat PO, tapi akan membelinya nanti. Terima kasih ulasannya di video, Mas 🙂