Dentang kematian datang silih berganti. Menjadi catatan angka, tapi mungkin hilang iba dari penguasa. Kini kita disarankan bersyukur. Walau harus bingung memulai rasa syukur darimana, namun saya akan terus bertahan, untuk mencari serpihan semangat menjalani hari untuk melanjutkan mimpi.
Bulan Maret 2020, hampir satu tahun lalu kasus Covid di Indonesia ditemukan. Heboh dunia maya, berbanding lurus dengan dunia nyata. Masker harganya melambung tinggi. Egoisme manusia menguasai pasar. Ingin selamat, kawan diembat. Sikap tenang jangan panik dari pemerintah disampaikan. Rasa waswas dan belasungkawa pun tak terdengar. Hanya sikap menggampangkan dan dagelan demi dagelan yang ditayangkan. Jika engkau anggap aku mengada-ngada, cobalah lihat jejak digital disini, sebagai pengingat kita.
Debat kusir lockdown atau tidak begitu panjang. Pendapat terbelah, walau akhirnya dalam sebulan kita diminta diam di rumah. Keluar bila sangat mendesak. Tapi tetap disarankan untuk tak bergerak. Agar virus tidak menyebar, agar tidak ada penularan.
Senyap kota berbuntut panjang, roda ekonomi sempat keteteran. Masih ingat dulu, saat PSBB penuh digalakkan. Lebaran tak boleh ada pergerakan. Pos Tol dijaga agar orang tak pergi berpindah kota. Jika terpaksa, maka kita terpaksa karantina mandiri 14 hari. Dan sepertinya itu hal yang jarang kini.
Saya sempat turun ke jalan, melihat Jakarta begitu lenggang. Orang lebih memilih di rumah. Mencari kesibukan. Aduk kopi Dalgona sampai bosan. Hingga jalan pagi dan menjadi sehat harus jadi pilihan.
Kini Kasus sudah hampir 1 Juta. Rumah sakit penuh, korban terus berdatangan. Walau yang sudah sembuh banyak. Tapi yang menjemput kematian pun sungguh menyesakkan.
1 Juta kasus kita diminta bersyukur. Iya kita bersyukur akan kesehatan, gaji dan harapan. Tapi soal penanganan dari pemerintah. Maaf, sepertinya berat untuk diucapkan.
Salam sehat kalian…
mending turun ke jalan dan membakar lemak hehehe olahraga
hahaha bener mas, sehat2 yaaaa maaas
Masih cukup berat, tapi kita harus bisa menjaga diri sendiri. Ketika orang lain mulai cuek, penanganan dari pemerintah juga masih belum maksimal, yang bisa kita lakukan adalah menjaga diri kita dan keluarga kita. Memang berat, tapi harus kita lalui.
Sebagai nakes yang berjuang mengurusi covid dari awal pandemi hingga sekarang, selalu ku berdoa semoga kita semua selalu diberi kesehatan 🙏🏻