Kita pernah berteriak tanda ketidakadilan mengganggu pikiran. Saat media sosial dan koran-koran besar dibungkam untuk menyuarakan kebenaran.
Iya, siapa lagi. Kalo bukan kita yang bersuara. Siapa lagi kalo bukan diri ini yang memberitakannya. Minggu itu telah berlalu. Saya merasakan sendiri bagaimana pandangan menjadi sama karena asap yang tersebar. Dari Pesawat, langit biru di ketinggian masih terlihat jelas. Hingga pemandangan itu berubah menjadi putih pekat saat pesawat akan mendarat.
Keanekaragaman hayati tumbuhan pun hilang. Dihajar pohon Sawit yang terus saja dominan tertanam. Lalu sampai kapan asap ini akan hilang dan tidak kembali tahunan. Semoga ya, suara mereka sampai.
Pada harap dan doa yang menghasilkan penderitaan yang hilang.
😦