Setiap tempat membawa cerita. Beberapa meninggalkan kesan, lainnya menaruh harapan. Dan kini, rumah Tuhan bukan hanya sekadar tempat ibadah, namun juga bahasa keindahan.
Lahir di Jawa Tengah, saya besar dengan keanek ragaman. Dan Semarang adalah sebuah cermin besar bahwa bangsa ini bukan tentang suara mayoritas, namun juga merangkul segala perbedaan.
Masjid Agung Jawa Tengah dibangun pada tahun 2001 dan selesai pengerjaannya pada tahun 2006. Bagiku masjid ini bukan hanya sekedar tempat ibadah, namun juga tempat berkumpul. Datanglah ke sini saat pagi di hari minggu. Kau akan menemukan keramaian, anak-anak kecil bermain bola. Pemuda-pemudi lari pagi dan juga kawan-kawan yang mengabadikan karya dengan foto. Tapi jika kau datang di sore hari, bila cuaca cerah maka cahaya senja akan menyajikan keindahan yang istimewa.
Masjid Raya Sumbar
Siapa yang menyangka bahwa sebuah bencana akan meninggalkan hikmah. Tahun 2009 Padang dihantam gempa yang cukup besar. Bukan hanya jiwa yang melayang, namun juga bangunan yang hancur lebur karenanya. Namun setiap kesedihan selalu meninggalkan harapan dan Masjid Raya Sumbar adalah sebuah harapan itu. Peletakan batu pertama Masjid Raya Sumbar dilakukan Tahun 2007, dan baru selesai pada tahun 2019 walau sebenarnya pada tahun 2012 masjid ini sudah digunakan untuk beribadah. Saat tahun 2015 setelah gempa, masjid ini direkontruksi ulang dengan desain yang penuh arti. Terinspirasi dari tiga simbol, yakni sumber mata air, bulan sabit, dan rumah gadang. Masjid ini didesain menggabungkan unsur sejarah Islam dan tradisi di Padang, yakni adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah, yang artinya; “adat bersendikan kepada agama, dan agama bersendikan kitabullah (Al-Quran)”. Selain itu, masjid ini juga tahan gempa. Sebagai tempat berlindung apabila gempa datang lagi suatu waktu dan semoga tidak ada korban jiwa karenanya
Masjid Agung Demak
Bangsa yang besar selalu menyimpan sejarahnya. Dan kaum muda seharusnya sadar, kita tidak hanya sekedar mengingat keping sejarah. Namun juga melestarikannya, kemudian menekuni hikmah yang terkandung di dalamnya.
Sebagai salah satu tonggak sejarah pergerakan Islam, Masjid Demak berdiri sebelum abad ke-15 Masehi. Konon masjid ini didirikan oleh salah satu Wali Songo bersama dengan Raden Patah. Konon bila dipandang desain awalnya, bentuk masjid ini menyerupai Bulus dengan arti Sarira Sunyi Kiblating Gusti yang bermakna tahun 1401 Saka. Gambar bulus terdiri atas kepala yang berarti angka 1 (satu), 4 kaki berarti angka 4 (empat), badan bulus berarti angka 0 (nol), ekor bulus berarti angka 1 (satu). Dari simbol ini diperkirakan Masjid Agung Demak ada sejak tahun 1401.
Hampir setiap hari, masjid ini ramai didatangi penziarah, juga banyak yang beribadah di sini. Depan alun-alun membuat masjid ini selalu ramai saat sore. Anak-anak bermain bola, pedagang dan banyak cerita yang tercipta dari sebuah masjid yang penuh sejarah ini.
Masjid Raya Medan
Ada sebuah pengalaman. Bahwa menurutku cara terbaik menikmati masjid adalah saat subuh datang. Di sana kau akan menemukan keheningan, saat beribadah dan setelahnya. Memandangi masjid saat subuh juga menjelaskan sesuatu. Bahwa warna biru langit dengan perpaduan bangunan yang megah adalah kombinasi yang sempurna. Dan itu yang saya alami di Masjid Raya Medan. Seusai subuh, saya terkagum dengan masjid ini. Berdiri tahun 1906 dan mengadopsi arsitek gaya Timur Tengah, masjid ini memang layak untuk dikunjungi.
Masjid Raya Baiturrahman
Ada bahasa Tuhan dalam setiap kejadian. Manusia bernafas dan berfikir memaknainya, lalu menaruh arti dalam kehidupan sampai akhir hayatnya. Bila mengingat masjid raya Aceh ini, saya selalu ingat
keren2 masjidnya, alhamdulillah semua sudah, tinggal masjid demak yg belum…
Mantap mas, kabar-kabar mas kalo ke Jateng. Siapa tahu bersua kita
masih di jakarta kan mas?
Dari masjid-masjid di atas, baru Masjid Agung Jawa Tengah dan Masjid Raya Medan yang sudah kukunjungi. Aku lebih suka ke Masjid Agung Jawa Tengah saat senja, melihat matahari terbenam dalam bingkai tiang-tiang lengkung ala Romawi, dengan latar pegunungan.
Masjid lain yang pernah kukunjungi dan menjadi favorit adalah Masjid Raya Bandung, Masjid Agung Palembang, dan Masjid Kudus.
Masih ada wishlist buat Masjid Sumbar dan Masjid Baiturrahman nih.
Mantap mas memang Masjid Raya Kudus. Aku tinggal dekat Kudus sebenanya, namun kesana lebih banyak kuliner. hahaha
Btwt makasih sudah berkunjung kesini
Check list belum ke Masjid Sumbar.
Aku wes tau mampir Masjid Pati lho Mas, njuk disambung dolan ne Dian
kowe gak dolan neng genku kaaaaa
Gurung kenal Mas……wkwkkww
Wah bagus desain masjid nya kak 🙂👍
Dengan bangunan masjid yang indah seperti di atas, semoga umat semakin betah untuk berkunjung ya.
Duh, saya baru mampir ke masjid Demak.
Masjid Raya Sumbar yang bangunan baru ini malah belum, mudik terakhir malah ga mampir, hiks.
Amiin kak, semoga makib betah dan makin banyak doa yang terucap.
Asli Sumbar ya kakkk
Banyak yang menembus langit dan diaminkan oleh penghuni langit juga.
Iya, saya orang ‘awak’ 🙂