Cerita-cerita indah selalu menghadirkan pantai dengan sunrise dan sunsetnya yang menawan. Begitu juga surga bawah laut yang menarik untuk diceritakan.
Tapi kadang mereka lupa, laut juga selalu punya kisah. Terutama dari mereka yang menghidupinya. Sebagai bentuk terbaik dari kehidupan, barangkali cerita suku Bajo ini pantas untuk diabadikan.

Drone View Kampung Bajo Jayabakti
Bau amis menyapa kami. Obrolan panjang semalam tentang kisah Bajo ini terngiang. Setelah menyelesaikan beberapa pekerjaan, akhirnya kami bertolak menuju kampung Jayabakti Kecamatan Pagimana sebagai Kampung terpadat di dunia. Dengan 1 rumah diisi bisa sampai 8 keluarga.

Disebut desa terpadat di Dunia karena dalam satu rumah bisa diisi 8 keluarga
Saya melihat sendiri bahwa kehidupan disana mungkin jauh dari mewah, tapi entah kenapa saya merasakan adanya harmoni.
Konon mereka percaya bahwa tidur sembari mendengar deburan ombak adalah hal terbaik dalam kehidupannya. Untuk itulah mereka tak mau hidup jauh dari laut. Barangkali peluk samudra membuatnya merasakan tenang dan kenyamanan itu mungkin jadi pandangan berbeda bagi orang luar sana yang selalu berpusat kepada harta, kemewahan dan statusnya.

Bentuk rumahnya seperti ini dengan beberapa keluarga didalamnya
Kampung Jayabakti membuatku bertanya dalam hati. Bagaimana kesehatan mereka? Bagaimana mereka bercinta, bagaimana pendidikan mereka?
Terngiang di kepala bahwa itulah kehidupan, kadang kita memang harus memandang dari segala sisi. Dan saat menerbangkan drone untuk melihat segala sesuatu dari sudut berbeda. kulihat para bocah berdatangan. Batin saya pun terketuk, bahwa perjalanan memang memaknani nafas dan saya coba melakukannya.

Bocah Bajo
kupandangi mereka. Wajah cantik terpancar nyata, wajah tampan pun hadir secara alami. Tak ada komestik buatan, namun terlihat beberapa wanita muda dikarbit kedewasaannya dengan pernikahan dini dari budaya.
Anak-anak berteriak riang, saat gula-gula dari kami sudah berpindah tangan ke mereka. Tak ada lagi takut, hanya kendala bahasa yang tak biasa. Namun pada akhirnya tetap cerita kampung ini jadi kenangan yang rapi di jiwa.
Dan manusia visual untuk pun mengabadikan kisahnya…

Hidup dengan mata pencarian utama mencari ikan. Lihatlah detail kapalnya. Hampir semua traditional dan dilakukan dengan hati

Bentuk rumahnya

Dipayungi laut dan gunung

Selalu dekat laut hidup berasal dari rahim samudra

Dari kecil berenang, mendayung sampan adalah bagian hidup sehari hari. Kisah mereka adalah sebuah pesan betapa kaya Indonesia
Di sini pula ternak makan kertas dan apapun yang ada di bawah rumah. Pernah lihat video tentang pulau ini, bahkan saking padatnya kadang kayak tersesat di labirin.
Iy kak, ramai banget.. tapi deket lau seperti ini menyenangkan
Trus piye jawabane tentang pertanyaan bagaimana mereka bercinta kalau banyak orang dalam satu rumah yang tidak terlalu besar? Aku penasaran
Hahahah cuma mesam-mesem mbaaaaak…
Sayang banget, padahal pemandangannya bagusss
Apanya yang sayang kak
Wah sepertinya kampung Bajo memang selalu padat ya. Waktu saya ke pulau Bungin di Sumbawa Barat juga diclaim sebagai kampung Bajo terpadat di dunia. Kalau liat drone shoot sih, pulau Bungin di Sumbawa Barat lebih padet he he.
hahaha Bisa jadi mas, cuma disini dianggap padat karena rumahnya sedikit orangnya yang banyak…
Opo meneh pas sak omah ngerti isine wong 10 luweh jan kaget omah cilik banget uwongee akeh
Kalo di Hipwee Jumlah orangnya di jayabakti : 4800 jiwa
Kalo di Tribun jumlah penduduk 3000 jiwa.
Imho
Link : https://www.hipwee.com/list/pesona-jayabakti-desa-terpadat-di-dunia/
tribun : http://www.tribunnews.com/travel/2018/09/16/5-fakta-pulau-bungin-jadi-pulau-terpadat-di-dunia-warganya-jarang-merantau
saya sdh pernah ke jayabakti,klo nga salah 1 rumah minimal 3 KK yang tinggal di dalam. malahan ada yang sampe 10 KK
Iya bener semoga disana gak ada covid 19