Alunan nada alam terdengar sendu. Bersama rintik hujan saat siang yang seharusnya menjadi terang.
Namun alam tetaplah alam, dalam rintik hujan dia masih memberi cerita, kesan hijau mendamaikan masih menjadi awal kisah, barangkali ini menarik untuk kalian baca.
Telaga Remis konon tercipta dari air mata. Ketakutan anak manusia akan dosa dan luka yang pernah diperbuatnya. Aku tak akan panjang menceritakan sejarah. Hanya sebuah pengalaman berada disana, lalu menatap kehijauan danau bersama rimbunnya daun. Menjadikan memang tempat ini sangat layak untuk dicoba.
Berjarak 1 jam dari Cirebon. Telaga remis sangat mudah sekali dijangkau. Danau yang tenang dan jernih, dengan dasar yang tak tampak dari permukaan membuat telaga remis mempunyai hawa mistisnya sendiri,
Saya melemparkan pandang menuju ujung telaga, berharap menemukan bahan yang pantas untuk dicecap dalam lensa. Setelah puas mengambil gambar, bersama rintik hujan drone pun terbang diatas telaga. Menatap telaga remis dari ketinggian memang menarik. Sudut yang mungkin jarang sekali dikisahkan dan semoga engkau menikmatinya dibawah ini….
Suasananya teduh & syahdu. Asyik nih kalau bisa kemping di tepi telaga
bener sekali mas, cuma ada hawa mistisnya juga hehehe
Suasananya syahdu, cocok buat pergi berdua, bercengkrama.
Lantas, salah satunya berucap, “Aku sudah nggak bisa lagi lebih lama sama kamu. Sebulan lagi aku akan menikah.”
hahahahah dan konon katanya bila ada yang bawa pasangan bisa bertengkar disana. Konoooon
Fotonya keren… apalagi videonya… efek rintik2 hujannya menambah keteduhan suasana disana mas…
Oya btw aku lihat dari videonya kayaknya kurang rame gitu ya mas… aku salah liat ato gimana ya… hhehe
iya mas, sepi banget. Hari kerja dan lagi gerimisi
tempat yang cocok untuk merenung dan menenangkan hati dan pikiran
bener sekali mas
kok aku gak diajak ya kak 😦
Sini.. sini…sini
aku ngeliat tempat sepi kayak gini, trus mikir..
Ini kalau laper gimana yak :))
hahahha gampang kak, tinggal bawa cemilan. ihihihih
keren yach telaganya. apalagi yang ambil mas wahyu hehehehe..
Ah bisa aja, kebetulan kak…
suasana seperti ini kalau di Karanganyar Solo ada namanya telaga mandira..
aku 6 tahun tinggal neng kabupaten kuningan, tapi belum pernah kesini, beberapa kali menggendakan ke sini batal terus, ono-ono wae sebabe, duh…
Aing mah… 😀
Emang bagus bangeet mas, mantap jiwa laah