Liverpool menyambut kedatangan saya dengan hujan dan dingin. Tetapi saya tetap bahagia. Menginjakkan kaki ke tempat ini membuat hati saya menjadi hangat. Seperti kampung halaman yang tidak pernah dikunjungi. Atau saat meminum teh hangat buatan ibu saat kamu sakit pada masa kecil. Liverpool adalah kerinduan, yang sulit untuk dijelaskan.
Saya selalu percaya, bahwa suatu tempat dimana pun itu, selalu mempunyai ikatan kepada kita. Barangkali itu yang ada pada Liverpool. Bukan saya yang menginginkan pergi ke Liverpool, tetapi Liverpool yang memilih saya. Panggilan hati, lewat izin–Nya dengan berbagai cara.
Saat kelas 6 SD, saya suka sekali dengan Playstation. Walau tak punya alatnya kala itu tak menghalangi niat saya untuk mencuri waktu bermain Playstation.
Klub yang saya pilih jika bermain game adalah Liverpool. Sederhana, karena ada Michael Owen disana. Sudah ganteng, punya kecepatan dan ahli mencetak gol. Belum lagi warna merah pakaian kostumnya. Tanpa setan, warna merah lebih bersahaja. Hingga ikrar itu tumbuh.
Mencintai satu klub di Eropa sana: Liverpool!!

Fans Liverpool
Cinta ternyata sangat sederhana. Dari Playstation, saya semakin tertarik dengan dunia sepak bola. Seingat saya sepakbola Inggris dan Italia kala itu begitu terkenal. Dan Liverpool benar-benar menghipnotis saya. Saya tumbuh di antara nama besar Robbie Fowler, Emil heskey, Xabi Alonso dan jersey kebanggaan berwarna merah: Liverpool.
Beberapa tahun berlalu, juara Champion dengan segudang ceritanya telah kita lalui. Sebagai fans yang dihina pemuja masa lalu saya hanya terseyum. Apalah artinya orang berkata jelek. Toh cinta memang selalu membuatnya melihat dengan cara yang berbeda.

Bus Liverpool
Saya menunggu di Albert Dock, bus Liverpool yang saya pesan dari web tour Liverpool belum juga sampai. Entah kenapa jika mengingat Albert Dock ada kesan yang sedikit menjengkelkan.
Kala itu, karena hujan yang lebat saya akhirnya memesan taksi menuju Albert Dock dari stasiun. Bukan harga yang mahal sebenarnya. Tetapi sebuah percakapan dengan pengemudi taksi di sana, yang ternyata adalah seorang fans Everton.
Satu dua patah kata, lalu akhirnya bikin malas untuk melanjutkan percakapan. Dan dia menurunkan saya di shelter yang dia yakin 100 persen adalah penjemputan stadium tour. Tapi setelah dia berlalu saya tanya ke petugas shelter bahwa ternyata tempat itu adalah untuk tour kota liverpool, bukan tour ke stadium.
Duh Gusti, apakah persaingan bola sampai segitunya, menjadikan anak kampung dari ujung negeri ini sebagai korban??? Belum selesai sampai di sana. Tripod kesayanganku pun tertinggal di taksi. Sungguh, cinta ternyata banyak cobaannya. Walau kita percaya bahagia selalu saja menunggu di ujung sana.

Welcome to Anfield

On the Bus
Setelah berjalan beberapa menit ke shelter tempat bus Liverpool datang, akhirnya saya sampai juga di Anfield. Hati saya bergetar. Badan saya merinding, sebuah rindu yang tak sempat terucap akhirnya terjawab. Sebuah kemurahan dari Tuhan, bahwa saya diberikan kesempatan untuk melihat Anfield Stadium secara langsung. Titik awal tentang kecintaan dengan sepakbola dimulai dari sini, mengirimkan energi kepada penggemar di seluruh dunia.

Bill Shankly
Patung Bill Shankly dengan slogannya “He made the people happy,” menyambut saya hari itu. Sebuah pesan semesta, bahwa taburkanlah benih bahagia, bukan benih keturunanmu di sembarang tempat.
Menurutku Liverpool bukanlah hanya sebuah klub. Dia adalah budaya. Di mana orang yang sebelumnya tidak saling kenal memasuki stadion. Bernyanyi dengan yel-yel yang sama.
Tertawa bersama saat kemenangan diraih. Saling menguatkan saat Liverpool kalah. Dan rasa itu adalah sebuah ikatan.
Menyatu dengan darah, kebersamaan berdetak bersama jantung. Sungguh saya tak berlebihan. Tetapi begitulah adanya.

Ada Bahasa Indonesia
Sebuah kotak ajaib diberikan kepada saya setelah regitrasi pendaftaran tour dimulai. Kotak yang mirip handphone. Memutar perjalanan tiap sudut stadion. Petunjuk digital. Lagu-lagu yang dinyanyikan saat pertandingan dan bahkan bagaimana sejarah diceritakan. Saya melangkah dengan perlahan hampir merayap, seperti anak kecil yang diam-diam kabur saat bapak ibunya meminta dia tidur siang. Setiap sudut saya pandangi dengan perlahan, tak ingin terlewat. Ingatan, aroma dan rasa yang tak pernah saya lupa.

Anfield Stadium
Entahlah, apa yang ada dalam pikiran saya kala itu. Tidak lagi terfikir saya akan membuat konten yang bagus di sana. Saya seperti linglung. Disana saya begitu menikmati. Berdiri di atas menatap rumput Anfield dari ketinggian. Duduk di kursi penonton, dan memejamkan mata. Membayangkan suara dukungan suporter untuk 1 klub kesayangan yang sama.

Sudut Stadium

Pakaian Ganti

Dapur di Anfield

Sudut stadion

The Kop

Juara
Final piala Champion 2018 akan bergulir. Dan apapun yang terjadi, saya tetap mencintai klub ini…
Menang kalah setelah berjuang itu soal nasib. Tapi mencintai adalah pilihan. Dan saya bersama Liverpool…..
SALAM YNWA
Info lebih lanjut tentang Tour Stadium Anfield bisa lihat di sini ya: https://stadiumtours.liverpoolfc.com/tours
Stadionnya cakep banget kak, saying dulu gk kesana
Iyaa kak, kereen..Kotanya kalo aku lebih suka Liverpool sih daripada London
Liverpool sekarang ngehits lagi gara-gara mas Salah 😀
Yoii, piye dai bukber kapan
kapan rekk, sibuk kabeh gituuu
Minggu depan lah, nek gak tak paketke wae titipanmu yaaa
Kayak kesukaannya kang garem ishhh
Hahahaha, Kang Garem yang selalu benar nebak kamu ya kak
Iyak, wkwkwk
Yay! You deserve it, YOU HAVE GOT IT! Haha.
Siaap kang
aku kapan …
http://kobayogas.com/2018/05/23/legendary-bike-suzuki-re-5-500-mesin-rotary-the-phantom-model/
Yuuuuk cus kaang
Wah udah “haji” ke Anfield!
Bisa lah itu taun ini ngalahin Madrid di final UCL wkwkwkw
AMIIIIIIIIN…. AMIIIIIN….AMIIIIN
sumpah mupeng nih…tapi saya maunya ke old traford…
btw jenengan tampak bahagia sekali ya ketika di anfield..
btw mitos angker anfield masih melekat gak sih kak
Stadionnyaaaaaa kece bgt
Selalu ada harapan untuk menginjakkan kaki di sini. Menyanyikan lagu YNWA bersama-sama. Mengabadikan segala momennya.
Amiin mas, semoga, semoga semesta mendengar segala doa. Amin
Wihiiiiiy, gilaaaa ya. Sungguh ._. berkesempatan ke Anfield looooh. Aaaaah, bagus bet stadionnya aslik ._.
makasih kak, iya bagus dan ngangenin