Travel Ramadhan, Menyambut Subuh Di Masjid Raya Medan

Sujudku untukmu Tuhan, bawa aku selalu ke JalanMu

masjid raya medan

Pagi di Masjid Raya Medan

Morning call dari Hotel membangunkan saya hari itu, menandakan waktu sahur akan segera berakhir. Sepiring nasi goreng, satu telur, dua sosis dan ditutup dengan buah potong menjadi bahan bakar saya untuk menyambut hari. Selepas makan saya pun bergegas berganti pakaian. Ingin hati bersujud kembali padaNya, menghapus buih dosa sedikit demi sedikit demi proses kembali suci saat menghadapNya.

Argo taxi yang saya pesan bergerak perlahan, berbanding terbalik dengan laju mobil yang melaju kencang disaat mentari belum terbit membelah jalanan medan.
Tanpa macet, masjid raya dengan tempat menginap saya hanya ditempuh selama 8 menit. Tepat saat khomad dikumandangkan bersama pintu mobil yang saya buka. Akhirnya saya sampai disini, memenuhi kewajiban untuk selalu beribadah kepadaNya.

jakarta (1 of 1)-13

Salah satu Lorong Masjid Raya

Suasana tenang dan syahdu tergambar dengan jelas di masjid. jamaah subuh tidak memenuhi ruang. Hanya 3 shaft berbaris dengan rapi. Alunan bacaan qur,an dari sang imam pun sangat merdu. melemparkan ingatan masa lalu. Mengenai ramdhan di kampung halaman. Semestinya dinas di medan bisa saja saya luangkan untuk mengunjungi Danau Toba dan sekitarnya,. Tetapi kini saya memilih untuk pulang awal ke kampung halaman bersama keluarga. Mencari berkah di sisa ramadhan yg tinggal menghitung hari.

Masjid Raya Al-Mashun Medan berumur lebih dari 100 Tahun.Dibangun pada tahun 1906 selesai 1909. Didalamnya terdapat  8 pilar yang selain sebagai penguat struktur, juga menandakan 8 arah mata angin. Perbincangan saya dengan sesama jamaah yang ternyata adalah seorang guide membawa saya dalam obrolan panjang mengenai masjid raya. Setiap sudutnya adalah sebuah cerita. Disaat  masa lalu cengkeh berjaya. Sampai sawit yang merusak lingkungan tetapi terus dipelihara.

jakarta (1 of 1)-5

Sudut Ruang Masjid Raya Medan

MASJID RAYA

Salah Satu Sudut Masjid Raya

jakarta (1 of 1)-12

Ruang Imam

Arsitek masjid Raya Medan berasal dari Belanda bernama Van Erp. Dalam pembangunannya dia  terinspirasi dengan gaya Eropa, sehingga beberapa sudut menggambarkan ciri khas dari bangsa barat tersebut.  Marmer Cararra juga menjadi salah satu bahan untuk Masjid Raya Medan, menjadi pemanis dalam beberapa pilar dan mimbar untuk pemuka agama. Warnanya tetap indah walau sudah berusia satu abad, cerah memancar, seperti orang suci yang mengamalkan ilmunya.

jakarta (1 of 1)-8

marmer Cararra

jakarta (1 of 1)-9

Marmer di Pilar

This slideshow requires JavaScript.

Sayang, kebersihan di area belum sepenuhnya disadari, saya masih mencium bau tak sedap hasil sampah yang dibuang sembarangan. Padahal jika kita mau kembali lagi, masjid raya Medan adalah suatu kekayaan bangsa. Tonggak sejarah peradaban yang semakin maju, dimana semestinya kita jaga bersama.

Noted :

Lokasi masjid Raya Medan Jalan Sisingamangaraja, Medan Kota, Medan, Sumatera Utara

Advertisement

32 thoughts on “Travel Ramadhan, Menyambut Subuh Di Masjid Raya Medan

  1. Aaaampuuun deh ini :’) Masjidnya indah banget :’ tempat wudhunya pun bagus. Tapi sekali lagi sayang banget ya, masalah kebersihan, orang-orang masih kurang memperhatikan itu :’

  2. Muter sedikit ke belakang Bro di sisi masjid yang dekat sama pemakaman itu. Dulu aku ngeliat banyak kaca patri yg pecah-pecah di sana. Dicurhati pula sama guidenya klo dana perawatannya terbatas. 😦

    • Iya mas, aku juga dicurhati kemarin. Sayangnya pas mau muter harus kembali ke hotel karena ada kerjaan, Ditambah baunya menyengat sangat. Jadilah kuurngkan niat. Semoga besok bisa kesana lagi

  3. duh sayang banget yaa tempat ibadah tapi kurang terjaga kebersihannya, ornamennya antik yaa khas jaman dlu banget 🙂

  4. Aku belum sempat ke mesjid ini. Kalau pas perjalanan pulang ke Siantar kadang main ke Medan hanya lewatin doang. Berkali-kali ngerencanain ngambil foto mesjid dan istana selalu nga kesampaian hiksss…

  5. kalau sholat atau beribadah di mesjid ini .. pasti terbawa suasana syahdunya …
    sayang banget kalau masih suka ada yang nyampah .. hermannn… kebersihankan sebagian dari iman

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.