Media TV dengan sinetronnya telah menciptakan tolak ukur yang semakin kokoh. Bahwa kehidupan hebat adalah tentang memiliki pekerjaan mapan, mampu untuk menghasilkan harta banyak demi memenuhi gaya hidup. Padahal jika kita mau sedikit melihat keluar, ada mereka yang rela bekerja dari hati bukan karena uang semata, bahkan untuk jenis manusia yang mungkin tidak kita pikirkan sama sekali keberadaannya.

Salah satu pasien di Yayasan Galuh
“ Siapa yang ingin pulang lebaran ini?” Suara ibu Nina terdengar keras dan lantang, hingga beberapa pasien sakit jiwa mengacungkan tangan dengan mantap, beberapa lagi acuh, beberapa lagi hadir dengan tatapan kosong, dan beberapa bergumam tidak jelas.Merekalah penghuni yayasan ini. Yayasan yang dimulai dari hati untuk bergerak menuju kebaikan.

Bermental baja, berhati mulia
“Orang yang sakit jiwa tidak bisa sembuh, dia hanya bisa pulih dengan catatatan. Support keluarga, support orang terkasih, masyarakat dan kekuatan sebuah doa bersama usaha” Ucapan bu Nina di ruang kantor dengan saya membuka cakrawala baru kehidupan. Menerangkan situasi di Yayasan tersebut. Yayasan Galuh, atau kepanjangan dari “gagasan leluhur” adalah sebuah panti rehabilitasi cacat mental yang bertujuan untuk memerdekakan manusia dari penyakit psikosomatis. Lokasi panti ini berada di daerah Rawa Lumbu, tepatnya di Kampung Sepatan Gg. Bambu Kuning, Sepanjang, Bekasi.
Tahun demi tahun kini telah berlalu, melihat pos mbak Titiw pada 2009 tentang lokasi Yayasan Galuh pun kini telah berubah menjadi semakin membaik. Dengan bantuan-bantuan dari donatur yang mulai membangun gedung-gedung baru untuk para pasien. Yayasan Galuh kini lebih layak huni, tidak ada rantai yang membelenggu kaki pasien yang sakit mentalnya mengganggu, ataupun lantai bangsal yang sama sekali tidak terawat. Kini semuanya tampak bersih. Disamping itu bagi mereka mempunyai sakit mental mengganggu pun kini sudah mempunyai ruang khusus. Ruang dengan jeruji besi seperti kamar, cukup luas untuk menunggu bagaimana dokter, para pekerja, memberi terapi agar cepat pulih dari gangguan jiwa.

Bekerja degan hati
Jumlah pasien yayasan Galuh sendiri sekarang mencapa 370 orang, hampir separuhnya sudah bisa dilepas di sekitar yayasan. Bekerja, merokok, membersihkan ruang makan dan membuang sampah pada tempatnya menjadi kegiatan mereka sehari hari. Tidak semua memang bisa melakukan hal tersebut, tetapi dengan adanya penghargaan panitia terhadap mereka yang bekerja secara tidak langsung memacu semangat mereka untuk sadar dan sembuh.
Siang itu saya berkeliling di sekitar, melihat dan merasakan bagimana hebatnya mental para pengurus. Amalan nyata tentang kebaikan atas dasar kemanusian. Rasa takut dari tatapan pasien kadang muncul dari hati, tetapi atas dasar rasa berbagi juga saya ingin sekali membingkai cerita mereka dalam lensa sederhana:

Salah satu pasien yang tampak sehat. Tetapi siapa sangka gilanya dia adalah salah satunya suka memukul orang

Dibalik Jeruji barak

Pasien yang boleh berkeliaaran di Yayasan. Menunggu dijemput keluarganya

Ruangan Mereka untuk tidur

Kegiatan TAK, Terapi aktifitas kelompok. Salah satu pasien diminta menyanyikan lagu Indonesia Raya, pesan berantai dan masih banyak lainnya

Ruang
Saat ini Yayasan Galuh terus berkembang. Para pekerja yang mulanya bergerak dengan hati kini sudah mendapatkan pelatihan dari donatur agar lebih baik menangani pasien. Dokter pun rutin datang memberikan pengobatan dari sisi medis, walau senyatanya Bapak Gendu memberikan tips untuk mengobati pasien sakit jiwa adalah hati yang bergembira sebagai kunci utamanya.

Banyak pembangunan dari donatur
Jadi bagi teman-teman yang berminat untuk membantu yayasan Galuh, silahkan hubungi alamat dibawah ini :
Jalan Cut Meutia Gang Bambu kuning No XI Kampung Sepatan RT 03/02 Bekasi
Ibu Nina : 0859-21392503
Noted : Dalam waktu dekat saya dan teman-teman akan melakukan baksos, bagi yang berminat yuk gabung dan email di saya
Kapan rencana baksosnya mas?
Dalam 2 minggu ini mas, gabung yuk..
soalnya temen HIPMI rencana ajak Wawali bekasi
Yaaaaah besok rabu melaut aku mas 😦
semangaaat mas…
Siaaap 😉
Selalu salut dengan orang-orang seperti Ibu Nina ini.Semoga Tuhan membalas kebaikan Bu Nina dan para pengurus 🙏
Mbak Komennya masuk spam, iya mbak, tangguh sekali. Makasih ya mbaaak
aku sering komen di wp temen2 tapi masup spam mulu
Amin……kami mohon doa dari semua semoga kami lebih baik lagi di waktu yang akan datang
amiiin
Jadi hati kita harus selalu gembira yaaa kak
beneeer kak, seperti acaran ka cumi 😀
Jadi ingat adik sepupu Saya yg sekarang sedang mengalami gangguan psikologi.. Semoga dia bisa pulih kembali
amiiin, emang umur berapa kak?
23 Bang… Masih muda sih menurut Saya…
iya kak, cuma gitu gag kapti, yang 9 tahun dulu juga pernah ada kok
Maksudnya?
gag pasti *typo hahaha
kalo dari pengurus kemarin, katanya sakit jiwa itu bisa menyerang umur yang belia dan tua kak. karena ada yang sakit jiwa juga dari faktor keturunan.. cmiiw
Aamiiin… adik sepupu saya juga..
Semoga cepat pulih kak
Kalimat pembukanya aku suka , tulisan yg bikin pagi saya terharu
Terima kasih mas buat tulisannya , sukses ya Baksosnya
Terima kasih kak Nik, Yuk ikutan yuk
Kayak lagu jaman kecil “Hati yang gembira adalah obat – Tapi semangat yang patah keringkan tulang” 🙂 semoga keluarganya banyak support mereka.
sukses ya baksosnya masss, bisa bantu bantu apa nih?
sayang belum bisa ikutan euy bulan bulan ini 😦
bantu shared artikel kak, atau kalo ada pakaian bekas mungkin bisa koordinasi kak. btw ini no saya 087733866222.
makasih sudah mampir.
Keren tulisannya Om Wahyu. Salut dengan orang-orang seperti Bu Nina. Semoga upaya beliau-beliau ini membawa hasil yang bagus buat para pasien ya Om.
amiin mas…
btw aku udah follow mas dani lama, tapi kok ga follow ya 😦
Saya follownya lewat masukin alamatnya Mas Wahyu di feedly Mas. Maafkan kalobelom follow di wpnya. Kalo blog saya feednya memang gak ngupdate ke wp reader.
Tuilsan ini bernyawa Mas Wahyu, didukung foto-foto yang menggugah. Semoga sukses dan lancar ya baksosnya, mohon maaf sementara saya hanya bisa membantu lewat doa-doa untuk Mas Wahyu dkk, Bu Nina, dan mereka-mereka yang sedang diuji 🙂
miris ya mas, kalo ada yang masih menelantarkan sodara2 kita yg mengalami gangguan jiwa di luar sana, foto pertamanya bikin merinding mas …
beneeer mas..
btw gimana kabar mas?
alhamdulillah baik mas 🙂 lebaran mudik kemana
ke pati aja mas, masnya pulang kemana?
saya ke semarang kabupaten sama boyolali mas 😉
duluuu banget, pernah liputan di panti liponsos di surabaya, situasinya persis spt yayasan ini. aku sampe nangis. apalagi pas di barak perempuan. wuiih.. antara bau pesing dan bau apek bercampur jadi 1. belum lagi kapasitasnya itu umpel2an.. ga manusiawi banget.. tapi memang banyak penghuninya dan baraknya sedikit. apalagi kalo jelang lebaran begini, biasanya banyak banget ‘gepeng’ nyasar ke surabaya..
iyaaaa mbak, aku dulu juga pernah bikin karya ilmiah terapi buat orang liponsos.. huhu kasiaan
jadinya kapan Baksosnya? kalo pas lagi di Bekasi boleh deh ikutan….kabar2 yaaa
nunggu jadwal pak wakil walikota kaaa, kita ada rencana buat barengan 😀
Saya sampai bingung hendak berkomentar apa membaca tulisan ini, tapi salut buat pengasuh gagasan luhur..tidak banyak orang yang mau membaktikan hidupnya untuk pekerjaan sosial seperti ini.
betul sekali, dan semoga Tuhan melimpahkan rahmat kepada beliau
Hay,,,
Kami salah satu Yayasan yang pernah kesana, seperti dalam foto, kaos yang dikenakan oleh WBS.
Bolehkah kita sharing informasi?
Saya lumayan mengenal dekat dengan Bu Nina, beliau memang sosok yang sangat hebat, dan juga pengurus-pengurus lain yang tak kalah hebat.
Awal tahun ini kami sedang merencanakan program baru untuk Yayasan Galuh Sepanjang Jaya tentang kerajinan tangan yang nantinya hasil dari kerajinan tersebut bisa dijual dan menjadikan modal Yayasan tersebut untuk terus berkembang dan menjadikan WBS memiliki modal keterampilan setelah WBS sembuh dan keluar dari Yayasan Galuh tersebut,,,
Mari kita bantu dengan membeli hasil karya mereka,,,
Amiin… Keren kak Fram. Semoga mendapat berkah atas bantuan yang kita lakukan
bisa rawat jalan ga ya? atau khusus yg sudah parah
Kalo detailnya mungkin bisa langsung kontak pengurusnya aja kak