Februari..
Rintik hujan menyapa dengan riang. Tetapi gemuruh rindu masih berdendang begitu kencang. Sore selepas bekerja kami menyempatkan minum segelas kopi. Toh senyatanya bukan kopi yang menjadi tujuan, tetapi hanya sebuah kepuasan, memandang kota dari sebuah ketinggian. Sambil bercengkrama membicarakan hidup dan pekerjaan

Pemandangan Dari Bukit Kasih sayang
“Do you want coffe mike?” Saya bertanya pada teman saya hari itu. “No, can I order orange juice please.” Dia menimpali dengan santai. Dan saya segera memesankan menu kepada pelayan.
Sejatinya, bukit kasih sayang adalah sebuah nama cafe yang terletak di bukit Keles . Tetapi siapa sangka, dari sana kota Luwuk terlihat secara jelas. Teluk lalong, Pantai Kilo Lima, Masjid Agung An Nur, Gereja kristen, menjadi miniatur cantik dan indah. Bersama beberapa rumah yang berpadu dengan laut dan pegunungan. Menjadikan Luwuk laksana kepingan bahagia yang dilemparkan Tuhan untuk ditinggali oleh umat manusia.

Perlahan sinar matahari muncul di balik awan dan menyinari kota tersebut
Melihat luwuk adalah melihat geliat pertembuhan ekonomi. Kekayaan nusantara tiada batas yang semoga masih ramah dikelola oleh manusia. Diujung pandangan terlihat laut begitu indah, jangan tanya isinya, Dari krapu hingga kakap pun tersedia dengan rasa yang aduhai nikmatnya.
Saat kau alihkan mata lalu engkau akan disuguhi pemandangan hijaunya perbukitan. Siapa sangka, gas bumi juga terdapat di tanahnya. Menghidupkan pertumbuhan, perkembangan dan semoga beserta kesejahteraanya. Tak ada sungai coklat, di tengah kotapun sungai begitu jernih dengan dasar batuan terlihat dengan jelas.
Sore mulai berlalu, cahaya emas mulai pudar berganti pekatnya malam. Luwuk berubah menjadi gelap, bersama itu pula pijar sinar lampu mulai bermunculan. Menyajikan pemandangan berbeda, tentang damainya sebuah kota. Bukit kasih sayang menyajikan malam tanpa pelukan. Hanya gemerlap lampu kota menjema serupa kunang-kunang, agar dirimu mau berkenan untuk tidak melupakan kebahagiaan.

Luwuk Saat Malam

Kerlap kerlip romantais lampu kota
Kelak sebuah cerita akan terhenti oleh lukisan cahaya. Dan pemandangan luwuk dari bukit kasih sayang adalah sekeping gambaran indah tentang nusantara

Saya dan Mike selepas bekerja dan beristirahat
Noted :
- Kota Luwuk, yang terletak di pesisir Selat Pelang, merupakan ibu kota Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah. Total area dari kota ini adalah 101,43 km2, yang terdiri dari 23 kelurahan, dan 14 Desa. Dari total area ini, luas wilayah yang mendapat pelayanan kebersihan hanya mencapai 20,00 km2 (19,7 %).
- Bukit kasih sayang sejatinya adalah sebuah nama tempat di perbukitan Keles yang menyajikan beberapa makanan dan minuman. Sepeti saraba, pisang goreng dan masih banyak lagi.
- Menurut saya disinilah tempat ideal untuk menikmati kota luwuk, Lensa saya mungkin belum mumpuni untuk menggambarkan keindahan disana. Tetapi terkadang hati dan mata dari Tuhan sudah mewakili semua
Gak nyangka bagus juga ya pemandangannya. Jadi mau main kesana 😍
yuuuk kak 😀
kalo kesana ajak aku ya, hehehee
Kota Banggai keren dari atas situ ya… hm penasaran sama tempat tempat yg ada di kotanya, selain pemandangan dari atas situ tentunya.
Ehh itu Katanya bakal jadi ibukota sulawesi Timur di masa depan ?? Bakal ada provinsi baru di sulawesi dong…
bisa jadi mas, melihat potensi gas alam dan bakalan banyak industri yang masuk..
sekarang aja pesawat udah setiap hari dari makassar luwuk
btw semua usut disana itu indah dan tenang kak, di tepi tantainya aja udah ada pantai kilo lima yang ramai orang tiap pagi
Kotanya dieksplor gak ?
kalo kota paling beberapa hotel sudah dibangun kak.. yah, kuliner, tempat karaoke modern juga ada
duh namanyaa… manisya, bukit kasih sayang 😀 . yang jomblo dilarang baper *dirajam ikatan jomblo indonesia* 😀
yang manis aku ae yo mbaaaak 😀
btw busway jangan salahkan jomblo lo..
soale nek pengen kenalan karo cewek, trus takok lanange mas udah ada yang punya? biasanya sing lanang mesti jawab. “aku single kok( jomblo)
#haduuuuh #opooosih #gagknyambung #efekpengenmuleh
Oh jadi gitu? Takkandakke wong omah ah. Nggowungu kan? Hahahaa 😀 😀
bukit keles itu dibacanya “Bukit Keleuuuusss”
*ala remaja jaman sekarang*
hahahahaha eeeeeembeeeeer keleeeeussss cyiiiin
untuk aku anak sholeh aja kak 😀
Omaigaaaddd.. keren banget iniiii..
terima kasih kak 😀
Nusantara selalu keren kok
Bagus ya kotanya. Kaya bandung plus pantai:d
Hahaha bener juga ya… plus ga macet :p
Jalan kaki dong ahhhhh. Back to purba.
hahahaha jalan kaki sambil cuci mata 😛
Iya kan banyak yang ucul.
Aku juga doyan ngopi dan melihat pemandangan dari atas, mas. Nanti kalau mau ngopi-ngopi di ketinggian, ajak-ajak ya hihihi 😀
siaaap mas…
aku juga diajak ya mas
di sulawesi ya ini mas?
njeh leres mas
Wah itu fotonya kece banget banget yang ada sinar mataharinya ❤ ❤ ❤ ngebayangin duduk santai sambil minum kopi susu di situ seru banget ya
iya kak, sengaja menunggu momen matahari akan terbenam dan sisa sinarnya tidak terlalu keras…
makasih kak 🙂
Kota-kota Indonesia bagian timur itu selalu ada tempat di atas bukit yang bisa dipakai untuk menatap sekeliling ya, Mas. Indah sekali, baik siang maupun malam. Kota ini dipersiapkan sebagai ibukota provinsi ya Mas? Soalnya saya ada baca Sulawesi Timur tadi di dalam postingan :hehe.
aku denger seperti itu mas…
apalagi dengan migas disana yang semakin menghidupkan denyut perekonomian…
Iya, sudah punya pendapatan sendiri jadi mestinya urusan pemerintahan dikelola sendiri juga kan :)).
bener mas…. pesawat aja sekarang setiap hari dan sampai 3 kali penerbangan.. ckckckckc
Iya Mas, sudah mulai maju :)).
Foto matahari pas turun di lembah gitu bagus bangat yach
Iya kak… ah andai ada lensa 18-10 mungkin detailnya bs lbh oke. Hahaha
kereeeeen mas pet
Makasih agung sudah komen 🙂
wah, dapat ketinggian gini… mantap sekali mas view nya… ngebayang dengan konsep foto kedua dengan berkas sinar mataharinya….
Bisa banget liat sunrise dari sini ya? Indah kayaknya 🙂
Sama seperti yang saya pikirkan mas. Pasti indah sekali
Duh, kalimat-kalimatmu selalu manis mas :’) kereeen 😀
Epiiic banget foto gemerlap malam dari bukit kasih sayang :))
makasih mas, saya masih belajar 🙂
Ajarin aku jugaaa mas. Belajaar sama-samaaa mas :))
foto bukit diselimuti cahaya tipis matahari itu,,bagus banget…
bener sekali kak,
memanjakan mata
Betapa Indah.. Minum kopi.. Dengan pemandangan seperti itu.. Aaah impian saya mas..
yuk mencapai impian tersebut mas 🙂
Enak banget ya mas, kelar kerja bisa langsung menikmati pemandangan indah kayak gitu
iya mas, alhamdulilah
baru saja dari Luwuk kemarin, melihat keindahan kotanya dan kebersihannya jadi pengen tinggal disana 🙂
hahaha saya juga begitu mas..
cuma mungkin fasilitas kesehatannya kudu dibangun lagi ya
Luwuk dan Luwu saya pikir serupa, rupanya beda…. kota yang indah 🙂
Sejak ada tambang disana perkembangan kotanya pesat banget ya. Kepikiran deh buka warung nasi Padang disana, hahaha…
Nah, bisa dibayangkan kalau pengolahan gas dari lapangan Masela diolah di darat, bisa membentuk kota lebih besar dari Balikpapan.
sama mas…
aku juga pengen banget dagang disana.. hahahaha
suasananya seperti bukit bintang di jogja ya mas, wah temennya bule bule..mike sukanya orange juice.padahal menikmati pemandangan bukit kasih saya enaknya sambil ngopi-ngopi 🙂
soalnya kemarin panas mas. kita habis panas2an jadi yah butuh pendingin.. wkwkwkw
aku malah belum pernah ke bukit bintang ya mas 😦 sedih
wah, enak tuh ngopi-ngopi cakep di atas bukit… keren keren mas bro! *jempol*
yuk mas choky, kesini… 😀
makasih mas, aku dikunjungi blogger besar 🙂
memang enak .. ngopi2 atau nyantai dengan pemandangan kerlap kerlip lampu nun jauh di bawah sana ….ngingetin daerah puncak bogor atau daerah dago bandung
bener sekali mas,
kopi , cerita dan pemandangan… momen
wow! keren juga ya landscape kotanya kalau dilihat dari atas. apalagi sambil nyruput kopi 🙂
bener banget mas..
momen yang indah
Wah mantap dan bagus banget ni Mas Rastaman tulisannya. Merinding saya membaca kata demi kata, indahnya laksana puisi namun sangat mudah dicerna. Bravo Mas Rastaman. Ijin utk share tulisan Mas Rastaman di BBM, WhatsApp dan Sosmed saya ya Mas. Mas Rastaman tinggal di Luwuk ya? Kapan-kapan boleh kita ngobrol sharing pengetahuan dan wawasan. Terimakasih
wah terima kasih pak Made, saya masih belajar kok.
saya tinggal Di Jakarta, kemarin kebetulan di Luwuk ada kerjaan, Bapak asli luwuk?
Betul bagus banget gaya tulisan Mas Rastaman..saya asli Bali, ditugaskan di Garuda Indonesia Branch Office Luwuk. Garuda menerbangi Makassar-Luwuk sejak 2Juli 2014 pakai ATR. Sejak 1FEB2016 sudah pakai pswt Jet Bombardier CRJ NextGen, dgn waktu tempuh hanya 55 menit. Nanti kalo Mas liburan ke Luwuk lagi, ctc aja, nanti bisa ketemuan di Luwuk. Terimakasih
wah Garuda ya, kemarin 3 tahun lalu pas ke luwuk saya pakai garuda pak. Memang katanya jalur baru, sayang tahun ini karena penghematan anggaran kantor jadi gag pakai garuda. hiks
btw ini no saya pak 087733866222 mungkin kita bisa saling menyimpan nomor dan bersua di dunia nyata lain waktu
salam kenal 🙂
Alam bukit kasih sayang itu dimana ?
LUWUK sulawesi mas
Keren diksinya…
Terbuai dalam jalinan kata, sungguh mempesona!
Apalagi liputannya, menambai nilai lebih, tentu saja
makasih kak,
saya masih belajar. mohon bimbingan
Bukit Keles memang selalu menarik hati,
Setau saya nama bukit ini ada tiga, Bukit Keles, Bukit Kasih Sayang, Bukit Inspirasi. Entah yang mana benar, tapi orang lokal sana lebih mengenal dengan nama Keles.
oh baru tahu aku ada 3 mas, setahuku bukit kasih sayang dinamakan karena dia ada cafenya.. heheheh jadi semua keles namanya
Wuihh jadi mau kesana ama suami dah >,<
Keren banget tulisannya pet 😙👍🏻
Suami yang mana dulu ini.. eaaaa