Manusia hidup dengan jarak, baik perjalanan menuju kantor lalu kembali ke rumah atau dari tanah rantau kembali ke kampung halaman. Jarak memang selalu menyelimuti kehidupan. Hingga nafas kita masih ada di Bumi, disaat kita masih bisa bergerak, berpindah dari tempat satu ke tempat lain.

My Family
Beruntung teknologi semakin maju, kemudahan demi kemudahan kini mulai merambat dari segala bidang, kita bisa mengikis jarak dengan menggunakan mobil, kereta, kapal bahkan pesawat terbang. Menarik dan tentu saja memudahkan.
Beberapa orang memang terbiasa melewati jarak dengan santai dan mudah. Beberapa kesulitan, bahkan tak jarang mengalami stress saat bepergian. Apalagi jika orang tersebut sudah berkeluarga dan mempunyai bayi (seperti saya) tentu agak bingung bagaimana mengajak bayi tersebut bepergian terutama dengan moda transportasi pesawat. Alhamdulilah beberapa hari kemarin saya membawa anak saya bepergian naik pesawat dan tidak mengalami rewel, saat umur 2 bulan memang dia sudah pernah ke mertua saya dengan jarak tempuh kurang lebih 8 jam via perjalanan darat, tetapi tidak ada salahnya jika saya ingin sedikit berbagi, tips berdasarkan pengalaman saya, ditambah beberapa rangkuman artikel berbagai sumber yang saya dapatkan. semoga bisa bermanfaat atau syukur ada yang mau menambahkan dari pengalaman teman teman yang sudah mengajak bayi bepergian dengan pesawat terbang :

Ghais 8 bulan dan Ibunya
1. Buat Bayi anda merasa nyaman :
Banyaknya maskapai dalam penerbangan tentu menawarkan kenyamanan yang berbeda. Ada AC pesawat yang dingin bahkan tidak jarang ada AC yang panasnya mirip metromini. Untuk itulah kepintaran dan kejelian kita memberi pakaian nyaman kepada bayi sangat diperlukan, Saya biasanya membawa selimut dan jaket yang dimasukkan dalam tas khusus. Hal ini menjaga apabila suhu terlampau dingin ataupun sebaliknya, jika panas kita bisa membuka jaket bayi dan menyimpannya di tas khusus tersebut.
2. Usahakan bayi makan atau minum di pesawat
Beberapa sumber mengatakan bahwa terbang menggunakan pesawat dapat menimbulkan perubahan tekanan udara, dimana bisa menyebabkan rasa sakit pada telinga. Untuk itulah beberapa maskapai sering memberikan permen bagi kita orang dewasa sebelum pesawat lepas landas. Seperti teknik ekualisasi dalam penyelaman dengan menelan ludah, makan permen juga hampir sama dengan teknik tersebut.
Tetapi bagaimana dengan bayi yang belum bisa makan permen? Sebenarnya hal tersebut dapat kita siasati dengan memberikan asi/sufor kepada bayi sesaat sebelum lepas landas, karena secara reflek bayi akan menelan ludahnya dan perbedaan tekanan udara dapat disiasati. berdasarkan pengalaman kemarin, sengaja anak saya ajak bermain sampai mau lepas landas. Seteleh masuk pesawat biasanya rasa haus akan timbul dan kita dapat memberikan minum dengan mudah, baik menggunakan botol atau langsung dari sumbernya.
Sebagai catatan dari pengalaman blogger senior Backpackology, dijelaskan bahwa Untuk peraturan Indonesia, ada Pasal 2 Ayat 3 Perdirjenhub No 43/2007 yang memperbolehkan ASI, formula lebih dari 100ml per botolnya. Jumlahnya tidak dibatasi. Begitu juga jika ke luar negeri , kita bisa Merujuk peraturan dari AS yaitu Transportation and Security Authority (TSA) ibu yang bepergian dengan bayi atau tidak, boleh membawa ASI dalam botol yang lebih dari 100ml dengan total lebih dari 1 liter dengan catatan ibu harus mendeclare ASI tersebut kepada petugas bea cukai. Jadi tidak usah khawatir bawa botol asi.Sufor ya
3. Bawa Popok pengganti lebih banyak atau tissue basah di pesawat :
Adakala tiba tiba bayi buang air besar di pesawat, atau menumpahkan makanan karena gayanya yang aktif. Sehingga perlengkapan tersebut pasti sangat dibutuhkan untuk cadangan
4. Cek kesehatan bayi sebelum keberangkatan :
Mengetahui kondisi si kecil saat bepergian sangatlah penting, untuk itulah pastikan bayi dalam keadaan sehat jika diajak bepergian, dan jangan paksakan apabila memang kondisi tidak memungkinkan.
5. Bawalah perasaan gembira dalam setiap perjalanan
Saya termasuk orang yang percaya bayi selalu mempunyai ikatan batin yang kuat dengan orang tuanya, terutama ibu. Jika di perjalanan ibu dan kita bawaannya pengen marah pasti akan berdampak di bayi, entah itu merengek sedikit atau hal lain. Jadi usahakanlah membawa hati ini gembira jika memulai perjalan dan jangan lupa untuk tetap selalu berdoa.
————

Aku lelah di foto trus ayaaaaah
Sedikit pengalaman saya mungkin tidak seberapa, tetapi semoga yang sedikit ini bisa bermanfaat, atau sekali lagi mungkin ada yang mau cerita membawa bayi ke perjalanan? Shareeee dooong 😀
Nah ini, perlu di save ini… Tips sesudah saya punya bayi nantinya.
Makasih ya mas informasinya 🙂
sama sama kak, semoga bermanfaat
Masih bayi udah naik pesawat, hebat kamu nak 🙂
yang hebat kakak Bijo, moga besok bisa ikut gabung berburu aurora ya kak 😀
oalaaah jaman saiki yo le, bayi cenger bae numpak montor mabur. aku lho nganteni rong puluhan tahun lagi iso numpak montor mabur. mesakne yo 😛 😛
mbaaaakk komenmu kok mlebu spam 😀
padahal lama tak nongol, kita ada tongkrongan sate enaaak loh 😀
aku doyan e sate runting! #sikap 😛 😛
Aku jg pernah baca ttg memberi makan/minum bayi saat take-off dan landing…. Sama lah kayak orang dewasa yg makan permen 🙂 tp skrg ga smua maskapai ngasih permen yaa 😀 terpaksalah saya nelen ludah sendiri akibat lupa juga mau bekal permen…
hahahahah kalo udah gede mah oke2 aja kak, apalagi kaka udah bepengalaman bangeeet 🙂
Mungkin yang penting dulu itu perasaan bahagia di benak semua orang ya Mas :hihi, kalau bayinya cranky dan bapak ibunya juga lagi banyak masalah dan suram kan walhasil jadi dramalah perjalanan itu :hehe. Tapi salut deh, bisa melalui ini semua dengan baik, kehadiran anak bukan penghalang untuk jalan-jalan, melainkan anugerah soalnya bisa membagi bahagia dengan lebih banyak orang lagi. The more, the merrier!
beneeer banget mas, pengen belajar ama mbok Olen kalo soal travelling keluarga emang
Memang beliaulah pakarnya Mas :hehe.
Kalau di pesawat lihat anak kecil nangis sampai teriak2 suka kasihan ama orang tuanya. Semua mata menatap ke si ibu sedangkan ibunya nga bisa berbuat apa2, hehehe.. beruntung anaknya mas nga rewel yach di pesawat.
iya mbak, emang kadang kalo ada yang bawa anak trus nangis itu bikin orang tua seperti tertuduh 😀 hahahahaha
hahaha yang foto terakhir ikuuu lucuuukkk!! 😀
iyaaaa, bapaknya lucu soalnya hahahaha.. eh btw komenmu masuk spam ya kak, beberapa
mbuh ikiii, padahal aku wis adus lhooo T_T tapi kmren2 emang belum sih *dita anaknya jujur*
wawawawawaw, gpp mbak, selama iso diedit putih eperiting gonna be alrigth 😀
Halo mas..oiya kalo naik pesawat suka gak boleh bawa air di botol, ternyata kalo asi boleh.. ada UU nya pula. Makasi infonya mas.
Hallo kak Ayu,
benar sekali, ada undang undangnya kok, semoga bermanfaat :0
makasih dah mampir
Kalo anak suka rewel pasti ada yang gak nyaman dengan dia. Apalagi rewel di pesawat yang jadi perhatian para penumpang, bikin bete ortu. Saya suka kesian liat situasi begitu, soalnya pernah bawa anak masih kecil bepergian pakai motor mabur hehehe….
iyaaa mas,
paling bener itu, diliatin dan kadang diteriakin malah 😦
Harus elalu gembira yaaa kak, tapi kalo ngak punya duit mana bisa gembira hahaha
kalo gag punya duit itu ya susah kak 😀
yang penting bersyukur kak #eaaaaaa
wah adeknya naik citilink..dedek bayi unyu unyu gemes iyaaaaaa..
hahahah yang murah mas, kebetulan citilink 😀
iya anak perusahaannya garuda 😀