Ada hal unik yang dikecap dalam rasa. Dimana makanan nikmat terhidang bukan dari meja mewah sebuah restoran, melainkan di balik saksi sejarah yang masih berdiri gagah.
Aroma gulai kambing menyeruak masuk ke dalam hidung. Membangkitkan nafsu untuk menyantap menu makan siang. Letaknya yang tidak jauh dari pusat kota. Menjadikan warung ini mudah dijangkau. Sangat tepat menjadi alternatif kuliner yang patut dicoba bila pergi ke Semarang.
Sekilas Tak ada yang mewah mengenai tempat ini, hanya meja plastik dan kursi kayu panjang sebagai tempat duduknya.Tetapi bila bicara mengenai rasa. Apalah arti sebuah kemewahan itu sendiri.
Disebelah warung pak sabar ada penjual minum , menawarkan kebutuhan dahaga para pembeli yang menyantap menu disana. Menciptakan simbiosis mutualisme antar pedagang. Gule kambing Pak Sabar Bustaman sendiri mempunyai karakter daging yang empuk, tetapi menurut saya rasa kaldunya lah yang menjadikan raja dari segala kenikmatannya.
Selamat menikmati kuliner ini kawan, kalo bukan kita yang menikmati makanan seperti ini lalu siapa? apakah suatu saat nanti kita cuma menunggu makanan kaki lima hilang karena datangnya serbuan makanan asing yang mulai jadi tren di zaman sekarang ?
Semoga tidak.
—
[ Update post ]
Dua tahun kini telah berlalu, rasa gulai kambing Bustaman masih sama. Nikmatnya tiada tara. Tetapi demi kerapian kawasan kota lama Semarang. Maka warung gulai Bustaman pun masuk dalam gedung. Tidak memenuhi bibir jalan. Jadi tampak unik dan mewah. Penasaran? Silahkan baca.
Noted :
1. Satu Porsi untuk Gule Kambing Pak Sabar Bustaman Semarang Seharga Rp.25,000,
2. Letaknya terletak di kawasan kota tua semarang. Belakang persis Gereja Blenduk
agan tinggal di Semarang ya gan?? mampir dunk saya penggemar tulisan agan
saya cuma newbie mas, iya mas. nanti saya mampir dah
Waks ternyata lw buka kedai gulai kambing yaa hahahaha
hahahahaha bustaman, bukan bukanrastaman ooom 😀
sering dengar tentang gulai kambing pak sabar ini, sayangnya saya gak terlalu doyan daging terutama kambing hihihi 😀
Salah nih nyasar ke sini pagi-pagi.. Enak iki mesti gule wedhus. Bikin greng #eh :p
paling enak greng tapi ono pasangane mas.. hahahaha
Waduh aku malah belum pernah nyobain padahal sering lewat, biasanya di seberang gereja situ tuh makan sate 😀
hahahaha sate yang terkenal itu mas, sekali kali kalo pulang boleh lah mas dicoba.. enaaak 🙂
Pingback: Cerita Bermalam Di Novotel Semarang | Bukanrastaman
Pingback: Jelajahi Wisata Semarang Dalam 2 Hari 1 Malam - NGOBROLIN JEJAK