Satu persatu anak tangga berhasil saya naiki. Untuk melihat kota Bangkok dari atas, dengan sungai Chao Phraya sebagai pembatas antara candi dan pusat kota. Warna warni atap penduduk terlihat jelas disini. Tampak indah memanjakan mata.

Kuil fajar atau wat arum adalah sebutan yang diberikan oleh penduduk Thailand untuk tempat ini. lokasinya dekat dengan pusat kota, menggunakan kapal kecil untuk menyebrang membutuhkan waktu sekitar 10 menit.

View terbaik di wat arum adalah saat kita berada di puncak candi. Walau sebenarnya cukup melelahkan untuk menuju kesana. Anak tangga yang kecil dan curam akan menyambut kaki kita. Ditambah handrail dengan tali tambang sebagai alasnya. Tetapi percayalah, saat kija sudah berada diatas maka semua lelah akan terbayar dengan menatap pemandangan yang tersaji.

Lelah menuju Wat Arum maka saya sempatkan mampir menuju Sleeping Budha (wat Pho). Letaknya tidak terlalu jauh dengan Wat arum lebih tepatnya di belakang Grand Palace dengan bangunan yang juga tidak kalah unik.

Taman yang tertata rapi dengan pemandangan kuil yang khas terpapar di halaman depan. Para pejalan dari berbagai negara dan warga lokal yang ramah akan menyambut kita disana. Menyadari bahwa dalam hidup banyak yang bisa kita pelajari, tanpa mengkotak kotakkan warna kulit, ras dan Agama. Menjalani jalan Tuhan dengan cara masing- masing dengan sikap menghargai perbedaan yang tinggi.

Noted :
– Jika masuk Wat Pho dan Wat arum berpakainlah yang sopan. Selain menjadi tempat wisata di tempat it juga merupakan tempat ibadah.

– Harga masuk untuk wat pho adalah 100 bath.

– Banyak wisata di sekitar Wat Pho. Jika kalian punya waktu banyak memungkinkan untuk datang kesana.

– Thailand bercuaca panas. Pakailah pakaian yang nyaman dan bawalah air di setiap perjalanan anda