Selamat datang di SYUKURAN AMINUDDIN AMIR.
Tulisan di papan biru kecil itu menyambut kedatangan kami. Suasana mendung masih menunjukkan kemahaanya yang tenang.
Istimewa, bukan tentang fasilitas yang ada. Tetapi mengenai tempatnya yang masih kecil dan terasa nyata penggambaran nusantara begitu indah untuk kita syukuri.
Pekerjaanlah yang membawa saya disini. Kota ini tampak hidup saat industri oil&gas mulai menggeliat. Satu per satu hotel mulai tumbuh. Bahwa kelak terbaca dari alamnya yang indah timbul modernisasi yang menyapa kota ini.
Mobil mobil sudah mulai tampak padat. Banyak dan mewah, bersamaan dengan itu ramainya warung makan menjadikan pemasukan berkali kali lipat dari tumbuhnya bisnis gas disana.
Kini yang kita nanti adalah tinggal bagaimana sinergi dari pendapatan itu, apakah kelak sejajar dengan kemakmuran rakyat atau cuma kedok sebuah kebijakan. Dimana penduduk asli terlahir bukan menjadi penonton di daerah sendiri.
Luwuk menyimpan potensi bukan hanya tentang energi. Keindahan alamnya juga tergambar nyata betapa kaya daerah ini. Dialah salah satu kota di Indonesia yang punya kebersihan laut yang terjaga, meskipun posisi penduduk dekat dengan bibir pantai. Tak ada sampah yang jatuh ke laut. Begitu asri dan menggoda kita untuk berenang dan mandi disana.
Setelah mandi di Kilo Lima kalian bisa mencoba pisang goreng dengan cocolan sambal. Sungguh nikmat disaat kita mulai kedinginan setelah menyapa lautan.
Ramah tamah warga, canda tawa sore hari menjadikan inilah sebuah rejeki menikmati negeri, bukan hanya dengan berdebat. Tetapi kita juga bisa menciptakan cerita dan melakukan aksi nyata.
Saat malam menyapa, Luwuk tampak menyala. Dengan lampu lampu kota memantul dari lautan. Mata terasa dimanjakan tentang cerita pecahan surga.
Semakin malam hembus angin laut akan menerpa tubuhmu. Maka saat itu saraba adalah penawar. Kehangatan minuman dan rasanya yang nikmat menjadikan pertanda, bahwa luwuk adalah kota yang terlahir dirindukan dengan segala yang dimilikinya
NOTED :
– Menuju luwuk dari jakarta kita dapat transit dahulu di makassar. Baru setelah itu terbang menuju Luwuk
– Ada 3 maskapai ke luwuk. Kita dapat menggunakan garuda, wings atau sriwijaya. Pesawat yang digunakan adalah tipe ATR dengan baling baling.
– Jika ke luwuk cobalah saraba dan pisang goreng cocol sambal. Makanan Kaledo di Rumah makan saudara atau ikan di Strawbery. Rasanya mantap
– Banyak penginapan disediakan di Luwuk tapi view hotel aston cukup indah untuk kita coba. Dengan pemandangan langsung menuju teluk.
Kereeeen…. Indonesia memang negeri yang sungguh indah. TFS pak.
Iya mbk. Bersyuk bs tgl di Nusantara ini
Saya punya teman di luwuk ini, katanya suasanya tenang banget disitu 🙂 semoga bisa sampai kesana nanti.
amiiin gan..
jangan lupa makanan disana juga enak bangeeeet
kalau makanan kayaknya seluruh indonesia banyak yang enak ^^ ndak ragu lagi 😀
Pingback: Catatan perjalanan 2014 dalam kata | Bukanrastaman