Hutan Jati dan jalanan yang tenang akan menyambut langkahmu. Suara hewan dan burung menemani tiap langkah untuk mengantar ketenangan hati.
Disini suara klakson jarang terdengar. Senyum sapa para petani dan masyarakat Membawa kita melewati jalanan yang damai sepanjang perjalanan.
Hutan yang hijau dengan tanaman padi dan ketela jadi mata pencarian untuk makan. Walau di luar kulihat politikus mengincar suara kami tanpa janji memperbaiki akses jalan yang mulai berlubang.
Kita bekerja mencari ikan sepanjang hari. Hanya menggunakan jaring dan pancing tanpa ingin merusak tempat ini. Terkadang kutahu tak ada kepedulian untuk melirik kami. Bantuan pun jarang kami terima. Tapi itu tidak menjadi masalah, karena kutahu alam membuat kita jadi mandiri.
Kami tak punya kepentingan untuk diperjuangkan. Dengan makan cukup dan kesehatan kami bisa berkata bahagia.
Refleksi sebuah kesunyian terdengar bagi mereka yang punya frekuensi sama. Untuk menatap keindahan alam beserta suara Tuhan
Kota Pati adalah tempat melepas rindu. Berharap hal yang sama pesan ini dapat tersampaikan. Untuk para penguasa yang ingin melihat. Bahwa ada cermin Tuhan yang bisa kita rasakan. Kita nikmati dan kita manfaatkan.
Selamat hari Nyepi.
Dimana letak damai di hatimu kawan ?
Luar biasa berbakat lanjotkan kawan,, bhos bhas bhoss
Hahahaha ampun bos… newbie bos
Pingback: [Kuliner] Nikmatnya Ndas Manyung Makanan Khas Pantura « Bukanrastaman
Pingback: Catatan perjalanan 2014 dalam kata | Bukanrastaman
kuerennn kampungkuuuuu
kmapung kita emang kereeen mas..
saya yang nulis masih newbie 😦
yuk mas, kapan kita ketemu.. makasih dah mampir mas 🙂
Jepretan ditambah kata2nya.. aku bingung mau ngomong apa.. yang jelas aku pengen kunjung kesana..
mampir mas kalo kesana ya 🙂
Mana perahu bebeknyaaaa? Hoax ini pasti hahaha
hahahaha itu pasti angkatan alwas yang masih liat perahu bebek mas, sekarang mah uda gag ada.. wkwkwkwkw