Open Trip Bumi Sumatra dalam pelukan Teluk Kiluan

The world is a book and those who do not travel read only one page

_45

Sore setelah pulang kantor kita segera bergegas untuk pergi. Rasanya alam sudah memintaku untuk kembali. Menyapa udara dan tanahnya yg selalu membawa kedamaian. Kali ini spontanitaslah yang membawa kami untuk menuju kesana. Selamat menikmati sisi indah tanah sumatra.

       T-E-L-U-K      K-I-L-U-A-N

IMG-20140317-WA0100

Sumatera yang rimbun menunjukkan keindahannya atas nama Indonesia. Dengan bantuan teman-teman @opentrip, travel blogger http://marischkaprudence.blogspot.com/  dan  partner in crime Indar. kita memulai langkah ini.

Start 14 maret 19.00
meeting point dimulai dari slipi jaya. Berangkat menggunakan bus jurusan merak – jakarta. Diiringi lagu reggae dari pengamen, kita mencoba menikmati perjalanan.  Jalanan yang tidak begitu macet memudahkan langkah bus kami. Suasana keakraban sudah mulai terasa. Ada hawa bahagia yang merasuk saat aku sadar untuk kembali ke alam dan mulai mencium aroma pantai setelah tak pernah backpaker dan tracking entah sekian lama.

14 maret, 00.00

Dinginya udara malam dan suasana pelabuhan merak menyapa kami. Tanah Sumatera sudah di depan mata. Sebagai tips. Kita bisa masuk kapal ke merak secara perseorangan. Hal ini cukup mempersingkat waktu. Karena jika menggunakan mobil umum atau pribadi membuat antrian masuk ke kapal makin lama. Jadi saat  dari bus kita dapat turun lalu masuk ke dalam kapal secara perseorangan.

DSC_0824

Di dalam kapal menuju sumatra sendiri di bagi 2 jenis kelas tempat duduk di luar harga tiket. Yaitu bisnis dan ekonomi. Untuk bisnis kita hanya membayar 7 ribu rupiah. Disitu kita mendapat fasilitas a.c. & tempat duduk sofa. ada juga jasa charger handphone dengan harga Rp 5 ribu rupiah. Suasana untuk kelas bisnis cukup nyaman bagi saya.  Jika kalian ingin tidur di kapal jangan lupa untuk membawa matras atau koran bekas sebagai alas . Paling tidak untuk menyimpan energi melewati perjalanan selanjutnya.

DSC_0839

15 maret 03.00
Rasa lelah mulai menyapa kami. Tetapi melihat Sumatra di pagi buta dan ingin segera sampai di Teluk Kiluan membuat kita menjadi lupa. Suasana sepertiga malam yang sepi dan hanya ada mobil sewaan di sekililing pelabuhan menjadikan pemandang pertama kita malam ini. Untuk menuju kesana kita dapat menggunakan jasa sewa mobil elf dengan kisaran lama perjalanan  sekitar 7-8 jam.

DSC_0845

15 maret , 10.00
Jalanan yang rusak dan jarak yang cukup jauh membuat kombinasi yang manjur. Ngantuk dan lelah mulai menyapa. Tetapi semua itu tampak sirna saat gerbang Selamat datang Kiluan menyapa kami. Perjalan menuju kiluan memang terasa jauh. Apalagi jalanan yang berlubang  sepanjang treck memang harus kita lewati.Hal ini juga harus kita siasati untuk meghadapi ketidaknyamanan akan sebuah perjalanan.  Sekedar saran bila kalian yang mau kesana tetapi tidak suka menikmati perjalanan bisa bawa CTM atau obat tidur agar  tiba-tiba saat bangun kalian sudah sampai ke tujuan. Tetapi meskipun begitu jangan lupa terkadang proses adalah jalan yang indah untuk menikmati tujuan  perjalanan itu sendiri.

DSC_1067

DSC_1061

IMG-20140317-WA0091

15 Maret ,11.00

Saat kita sampai di Teluk kiluan kita tidak otomatis sudah sampai ke tempat tersebut. Karena tempat penginapan kali ini harus menyebrangi Teluk lagi. Hal ini juga yang bisa  menambah keindahan bumi Sumatra dalam pelukan Teluk Kiluan. Dimana alam yang rimbun dan penginapan yang kita tempati berseberangan dengan Hutan. Sehingga suara kera dan hewan malam membuat  syahdu saat malam menyapa.

IMG-20140318-WA0032

IMG-20140318-WA0026

IMG-20140319-WA0091

IMG-20140317-WA0095

15 Maret 12.00

Belum sampai ke Teluk Kiluan jika  belum menikmati Laguna, Suatu karang di seberang Samudra yang menjebak air ombak untuk masuk ke dalam cengkramannya. Sehingga jika kita lihat dan nikmati tampak seperti kolam renang. Kolam renang alam yang diciptakan Tuhan untuk mengenang betapa besar ke Maha -anNya.

 DSC_0886

DSC_0881

DSC_0885

<a href=”http://bukanrastamaTracking Menuju Laguna cukup lumayan bagi kaki yang jarang digerakkan. kita harus melewati bukit dan tebing karang untuk  sampai surga kecil di bumi Sumatra. Sebagai tips saat berenang tetap jaga kaki agar tidak terinjak bulu Babi. dan saat tracking tebing disarankan gunakanlah sepatu tracking atau sandal gunung. Karena itu sangat membantu kaki kita melawan licinnya batu tebing. Di Laguna sendiri kita juga tidak boleh terlalu sore untuk menuju kesana. Karena jika air pasang sudah sampai tebing karang jalanan tidak bisa dilewati, kecuali kalian sudah siap untuk membawa peralatan rockclambing dan memacu adrenalin untuk melewati tebing dengan pasang air laut  yang datang.

IMG-20140318-WA0039

IMG-20140318-WA0038

IMG-20140318-WA0034

 IMG-20140317-WA0039

DSC_0902_1

 DSC_0966_2

DSC_0924

15 Maret 16.00

Setelah kita isi perut dengan makanan, kita langsung menuju pulau Kelapa untuk snorkling dan mandi air laut. Suasana sekitar tidak begitu cerah. Ada cerita dari penduduk bahwa ketidakcerahan  disebabkan oleh asap dari pekanbaru. Pasir yang halus di pulau kelapa, karang yang cukup indah dan canda tawa sore hari menjadi pengantar hari ini untuk menjemput malam

IMG-20140318-WA0054

_46

DSC_0866

DSC_0994

IMG-20140319-WA0115

IMG-20140319-WA0094

15 Maret 19.00

Tampaknya setelah digempur dengan perjalanan yang jauh, tracking yang panjang dan mandi air laut. Semua tim Open trip mulai menerima puncak kantuknya.  Setelah kita semua bersih-bersih dan mandi kita sudah ditunggu oleh tim juru koki dan chef penduduk situ untuk menikmati ikan bakar diiringi senda gurau di akhir malam.

IMG-20140317-WA0031

16 Maret 05.00

Selamat Pagi Teluk Kiluan..

Waktu menyapa lumba- lumba di alam sudah tiba. Kita pun bersiap  menuju kapal untuk  berlayar menuju  tengah laut demi menikmati atraksinya.  Kali ini satu kapal diisi dengan 4 orang  menggunakan life jacket untuk unsur keselamatan. Jarak penginapan menuju tempat lumba-lumba cukup lumayan. Kurang lebih sekitar 1 jam. Dan jika beruntung anda dapat melihat gerombolan lumba-lumba di tengah samudra. Dan kebetulan Tim kami beruntung untuk melihatnya. Walau kita akui lumba-lumba tersebut tidak salto ke atas seperti di Ancol . tapi bagaimanapun itu cukup menghibur kami walau saya akui ini ke 2 kalinya saya seperti disambut ikan lumba-lumba dalam sebuah perjalanan dan sampai kapanpun tak akan pernah bosan untuk itu.

IMG-20140318-WA0052

DSC_0108[1]

Setelah puas melihat dan mencari lumba-lumba kita dipaksa untuk kembali. Cuaca yang cerah dan asap yang mulai hilang membuat karang terlihat lebih menyala. Tanpa basa basi langsung saya menjeburkan diri membiarkan tubuh ini dipeluk oleh hangatnya air laut, karang yang indah dan ikan yang menyapa.

IMG-20140318-WA0021

IMG-20140318-WA0031

IMG-20140317-WA0096

IMG-20140319-WA0061

16 Maret 12.00

Selalu berat untuk meninggalkan sisa kenangan dan sebuah potret keindahan. Tapi memang  inilah saatnya. kita juga harus siap untuk mengakhiri sebuah perjalanan dan kembali pulang. Seperti menghadapi alam yang terkadang tidak ramah dalam sebuah perjalanan. Pulang dan kembali ke rutinintas adalah masalah pilihan, keikhlasan dan tanggung jawab yang secara sadar akan apa pilihan kita. Apakah memang jalan tersebut yang akan kita lalui sampai nanti dan  akan tetap kita cintai sampai mati.

Pekerjaan……….

IMG-20140317-WA0024 - Copy

IMG-20140319-WA0148

16 Maret 03.00

Kita sampai Jakarta pukul 03.00 dini hari dengan menyimpan cerita dan persaudaran yang berharap kita akan bertemu lagi kelak .  Senin sudah menyapa bersama tanggung jawab untuk kembali bekerja. semoga dan semoga alam masih memanggilku kembali untuk menyusuri kebesaran Tuhan lewat CiptaanNya

Nb : Terima kasih untuk Tuhan, Teluk kiluan, teman-teman open trip dan foto-fotonya, partner in crime Indar.  Sunshine  dan pengertiannya.

Selamat menikmati sebuah perjalanan, adakah yang ingin kau bagi dalam cerita perjalananmu kelak ?

15 thoughts on “Open Trip Bumi Sumatra dalam pelukan Teluk Kiluan

  1. Laguna nya kereeennnn… ahh jadi pingin balik ke sana lagi, tapi mikir lamanya waktu perjalanan lewat darat dari Solo jadi agak malas hehehe

  2. Pingback: Catatan perjalanan 2014 dalam kata | Bukanrastaman

  3. Pingback: Cerita Langit Merah Di Pulau Kelagian Lampung | Bukanrastaman

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.