“Aku mulai melihat tak ada lagi filter dalam tayangan remaja hingga akhirnya acara yang tak mendidik menjadi kiblat bagi mereka yang berhati labil”
Rasanya ada pengalihan isu di layar media dalam beberapa minggu ini, mengalahkan geliat sejuta janji politik yang sering kita liat dalam tayangan. Tapi entah kenapa pengalihan tersebut tidak membuat berita menjadi lebih baik. Melainkan sebuah rasa yang menyesakkan tentang masa depan negeri ini.
Pemuda adalah masa depan bangsa, tonggak harapan dalam nafas kemajuan ibu pertiwi. Dimana diantara masih labilnya sitem pendidikan, masih simpang siurnya cara memandang kesuksesan dan tentang rasa tanggung jawab yang sudah mulai hilang. Salah satu pemuda harapan bangsa kita malah menorehkan kemaluannya dengan melakukan tindak pembunuhan.Pembunuhannya pun terasa sangat miris dimana pelakunya adalah sepasang kekasih berumur 19 tahun. Dan penyebabnya adalah rasa sakit hati karena diputuskan pacar. Ironi sekali sebenarnya dan saya tidak akan membahas bagaimana proses dan cara membunuhnya karena sudah terlalu banyak berita disana.
Disini saya ingin kita sama-sama bertukar pikiran, adakah yang salah dengan Indonesia sampai pemudanya seperti itu. Kecenderungan memikirkan hawa nafsu tanpa melihat logika, mengedepankan syahwat tanpa mengingat agama seperti menjadi budaya. Dan sungguh budaya yang biadab. Saya tidak harus bilang sok suci atau sok bersih karena saya pun masih dalam tahap belajar memperbaiki diri. Tapi rasanya mata hati bagi yang mau berpikir pasti akan belajar bahwa ada yang tidak beres dalam hal ini dan sedang mengancam kita dan bangsa.
Tidakkah kau melihat tayangan disana, acara remaja berpakaian sexy dengan selimut keewahan tiap hari dipertontonkan di TV. Apesnya lagi jutaan pasang mata berumur belasan melihat dan ingin meniru.
Tidakkah kau melihat tumbuh-tumbuh tempat nongkrong berlabel gaul dengan menjual minuman dan kondom hingga lupa akan esensi bercinta.
Tidakkah kau mendengar di ujung sana, kemajuan media membuat kita lupa cara mengaksesnya dengan benar hingga yang kita liat adalah cara mencari dan dicari pemuas nafsu sesaat.
Tidakkah kau merasakan tempat beragama mulai sepi dan diiisi orang-orang tua yang mungkin sebentar lagi mati padahal kita tidak tahu kapan kematian menyapa kita dan mati tidak dikecualikan untuk semua umur.
Selamat hari sabtu kawan, adakah perenungan didirimu ?
inilah fakta sekarang, dimana sepasang remaja yang saling cinta sudah tidak lagi memikirkan lagi masa depan, hanya percintaan semu dan memuaskan pikiran ‘setan’ keduanya. sudah tidak ada lagi etika untuk menghormati kedua orang tuanya, yah ini lah remaja zaman sekarang, hanya rasa cinta yang kosong dan nafsu yg membara.
Di balik kisah tragis ini, aku suka cara penyampaian post ini. Kata2nya dalam. Yah, jadi renungan kita semua, semoga masih bisa diperbaiki generasi kita ini yang sudah tidak ada filter, sensorpun menurun. Bahkan dibekali yang baik dari rumahpun, keluarnya tetap aneh2.
Iya mas…
pokoknya harapan semoga tidak kunjung padam.
dan selalu ada arah kebaikan.
makasih dah mampir 🙂